
Penulis : Siska Ratna Dianti
Bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan akses internet di rumah, peserta didik dapat belajar melalui Televisi. Keterbatasan akses internet disebabkan oleh persoalan ekonomi dan letak geografis, maka belajar on line tidak dapat berjalan dengan baik.
Kemendikbud bersama TVRI meluncurkan program " Belajar dari Rumah ". Kemendikbud menyadari masih banyak sekolah di daerah yang tidak memiliki akses internet, kesulitan menggunakan platform aplikasi belajar online, juga sampai keterbatasan dana untuk kuota internet atau pulsa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menggandeng TVRI untuk mengatasi keterbatasaan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Lewat program Belajar dari Rumah yang akan ditayangkan di TVRI, diharap siswa tak ketinggalan pelajaran meskipun berada di rumah. Seperti diketahui, sudah hampir sebulan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA belajar dari rumah akibat pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19," kata Nadiem melalui telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menggandeng TVRI untuk mengatasi keterbatasaan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Lewat program Belajar dari Rumah yang akan ditayangkan di TVRI, diharap siswa tak ketinggalan pelajaran meskipun berada di rumah. Seperti diketahui, sudah hampir sebulan siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA belajar dari rumah akibat pandemi wabah virus corona atau Covid-19.
"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19," kata Nadiem melalui telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).
"(Program ini) khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis.” Masyarakat baik orangtua maupun anak-anak dari segala jenjang pendidikan dapat menikmati tayangan-tayangan edukatif untuk selama berada di rumah.
"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pada telekonferensi Peluncuran Program Belajar dari Rumah di Jakarta, pada Kamis (9/4/2020).
Bapak Menteri Nadiem menjelaskan konten pembelajaran dalam program "Belajar dari Rumah" akan fokus pada literasi, numerasi, dan penumbuhan budi pekerti atau pendidikan karakter. Program Belajar dari Rumah bisa dinikmati oleh anak-anak dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, hingga dewasa.

Ia mengatakan, jadwal di hari Senin hingga Jumat digunakan untuk pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan. "Jadi masing-masing ada setengah jam. Setengah jam untuk PAUD, setengah jam untuk kelas 1 sampai kelas 3 SD, setengah jam untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD, dan setengah jam masing-masing untuk SMP, SMA, dan parenting," tutur Hilmar.
Kemudian di malam hari akan ada pemutaran film Indonesia dengan pilihan berbagai genre, seperti film anak, drama, dan dokumenter. Beliau mengatakan, Kemendikbud akan menyiapkan 720 episode untuk penayangan program "Belajar dari Rumah" selama 90 hari di TVRI. Saat ini Kemendikbud sudah menyiapkan tayangan untuk dua minggu pertama, sambil memproduksi untuk tayangan di minggu-minggu berikutnya.
Berikut pembagian jam tayang untuk program Belajar dari Rumah di TVRI setiap harinya.
Senin - Jumat
- 08.00 - 08.30 WIB Program untuk PAUD
- 08.30 - 09.00 WIB Program untuk Kelas 1-3
- 10.00 - 10.30 WIB Program untuk Kelas 4-6
- 10.30 - 11.00 WIB Program untuk jenjang SMP
- 14.00 - 14.30 WIB Program untuk jenjang SMA
- 14.30 - 15.00 WIB Program Pengasuhan dan Pendidikan Anak
- 19.00 - 23.30 WIB Film Terbaik Indonesia
durasi setiap tingkatan (30 menit)
Sabtu - Minggu
08.00 -23.00 WIB Tayangan Kebudayaan dan Film Terbaik Indonesia
Program pemerintah melalui belajar di rumah di TVRI akan mengarahkan kegiatan siswa secara positif dirumah, akan tetapi tetap tidak mengurangi tanggung jawab guru yang selalu memberikan tugas secara online.
Mengingat durasi pembelajaran yang sedikit, guru mengimbangi tugas agar lebih sederhana, dan tidak terlalu banyak membebani latihan dengan point uraian yang terlalu banyak.
Beberapa peserta didik kelelahan dan kewalahan menjawab tugas dengan uraian yang panjang, meskipun hasil jawaban mudah didapat.
Belajar dengan cerdas, mendidik dengan lebih terdidik. Catatan berikut menjadi dasar untuk mengukur belajar dirumah :
- Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.
- Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah
- Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan baik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Ayo tetap memberikan tugas online karena acara TV belum maksimal dan tidak bisa dianggap tugas yang memenuhi KI/KD.
Buat Tugas yang sederhana memenuhi KI/KD dengan cara yang sederhana, dan tidak terlalu membebani anak.
Motivasi Belajar
1. "Apa yang aku ingat tentang sekolah adalah kenangan-kenangan yang aku buat bersama teman-teman." (J. J. Watt, Atlet American Football)
2. “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat mengubah dunia." (Nelson Mandela)
Sumber :
https://belajar.kemendikbud.go.id
kompas.com
Tangerang, 11 April 2020 (10.10)
test
ReplyDelete