Bersyukurlah Jika Kamu Dibenci
Malam ini terasa padat kegiatan yang saya kerjakan. Belajar menulis dengan baik cukup mudah hanya dengan niat dan komitmen yang mumpuni. Saya sudah membuat jadwal menulis sendiri, untuk hari ini jadwal menulis terkait tausiyah yang disampaikan dari cendikiawan.
Setiap kata saya tulis menjadi kesatuan yang utuh. Saya pun terkadang terhenti ketika kesulitan mencari tema, sambil mendengar shalawat, lagu favorit masa muda, dan mendengarkan ceramah dari Buya Syakur yang melegakan hati.
Pada kali ini beliau mengambil tema dengan judul Bersyukurlah Jika Kamu Dibenci. Beliau memaparkan sebaik apa anda berbuat baik, dan sebesar apa keinginan anda ingin terlihat baik dihadapan orang yang tidak menyukai ternyata itu hal yang sia sia.
Meskipun kamu bersembunyi di ruang yang gelap, bahkan menaiki tangga yang tinggi sekalipun kamu tetap akan dibenci.
Maka tak perlu kita melakukan hal itu. Sesungguhnya mereka berbuat seperti itu karena kamu nampak berbeda, berprestasi, hebat, dan juga karena kamu dianggap pendosa yang tersesat.
Untuk itu tak perlu di tanggapi tidak perlu berhubungan baik, dan tidak perlu memusuhinya. Berapa banyak sangkaan yang tidak tepat itu menjadi buah yang akan dipetik di surga.
Jadilah karang yang tinggi kokoh seram dan tegap meskipun gelombang yang menyerang. Jadilah pribadi yang kuat, tegap, dan besar seperti gunung Uhud. Terkadang kamu tidak perlu tahu dan ingin tahu tentang apapun dari apa yang mereka bicarakan, bilang saja EGP (Emang Guwe Pikirin).
Menurut Buya ketika kamu jatuh, di caci, dihina, bahkan ada yang dibakar rumahnya karena penghasut, dan sebegitu dahsyatnya mereka yang benci. Dampak apa yang kita petik, tidak lain adalah ketika terbebani oleh pendapat orang yang tidak baik dan ingin menjatuhkan kita. Kita akan putus semangat, hilang kesabaran, dan menjadi pribadi yang pesimis jauh dari kata optimis.
Terimakasih Buya pencerahan dan tausiyah yang luar biasa. Jadi hanya kita yang bisa mengendalikan pikiran kita untuk maunya menjadi lebih baik lagi, atau terjatuh dan lemah.
Sadar atau tidak hal inilah yang sering terjadi di lingkungan kehidupan kita yang tanpa kita pahami sudah terjerat di dalamnya. Tetaplah Istiqomah, bangun pilar pilah ketakwaan, keimanan, dan kekuatan diri dalam menghadapi cercaan seta hinaan orang lain.
(Ketika ada anjjng menggonggong tidak perlu kita membalas dengan gigitan, beri saja makanan sehingga si anjjng akan diam dan tentunya ketika makanan sudah habis ia akan menggonggong kembali bukan)
Demikian kegiatan Hari ini, setelah itu saya lanjutkan untuk menulis, dan berbagi kisah ini pada teman teman semua. Hati-hati jangan mudah terperdaya dengan seseorang yang baik, tetapi dibelakang begitu berbeda.
Hidup adalah pilihan, maka pilihlah hal hal yang membahagiakanmu, dan hal yang selalu membuatmu terus bersemangat.
Salam sehat dan bahagia
Siska Ratna Dianti
Http://siskadianty.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment